Thursday 21 February 2013

Yang Terdalam

Ku lepas semua yang ku inginkan. Tak akan ku ulangi. Maafkan jika kau ku sayangi. Dan bila ku menanti. Pernahkah engkau coba mengerti? Lihatlah ku disini. Mungkinkah jika aku bermimpi? Salahkah tuk menanti?

Tak kan lelah aku menanti. Tak kan hilang cintaku ini. Hingga saat kau tak kembali. Kan ku kenang di hati saja. Kau telah tinggalkan hati yang terdalam. Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa..

I'll See You Again

You're gone now, but not forgotten. I can't say this to your face, but I know you hear. I'm missing you like crazy. And tell myself I'm so blessed to have had you in my life. Someday I'll see you again. No, this is not goodbye..

Tuesday 12 February 2013

Away

But miles and miles away. Far across the sea. Thousand miles away. Far behind the star. I MISS YOU!

Sunday 3 February 2013

I Miss the Old Us


Some days I feel broke inside, but I won't admit. Sometimes I just wanna hide cause it's you I miss. And it's so hard to say goodbye when it comes to this. There's nothing I wouldn't do to have just one more chance to look into your eyes and see you looking back.

If I had just one more day, I would tell you how much that I've missed you since you've been away. It's dangerous. It's so out of line to try and turn back time. Would you tell me I was wrong? Would you help me understand?

Friday 1 February 2013

Family ♥

Love is Like a Butterfly

Love comes, love goes. It depends on how strong you keep and appreciate it. Don't stop to believe, when it is yours, it will back to you whatever the way and doesn't care how difficult it is. It just comes to you at the right time. But don't forget to look for it. Because without actions, it is nothing. So? Don't ever give up. Just try and try. Cause love will find its way..

Cahaya Bulan

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi


Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
Bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Terangi dengan cinta di gelapku
Ketakutan melumpukanku
Terangi dengan cinta di sesatku
Dimana jawaban itu

Jumat, Tiga Tahun yang Lalu..

Tepat hari ini, Jumat, tiga tahun yang lalu..

Salam,

Tepat tiga tahun yang lalu, aku mulai mengubur semua dengan air mataku. Meleburkan semua perasaan yang tak mungkin lagi ku miliki. Memunguti jejakmu satu per satu di dalam relung jiwaku. Melepasmu pergi dengan rasa cinta yang masih terlalu besar namun ku coba untuk memupusnya. Membiarkanmu pergi. Pergi entah kemana. Tak terkecuali bila nanti kamu menemukan separuh hati lain selain hatiku. Aku merelakanmu. Mencoba merelakanmu. Bisa kamu bayangkan betapa sakitnya aku saat itu?

Tepat tiga tahun yang lalu, kamu mulai mengemas diri menjauhi tubuh ini. Tubuh yang masih tetap tegak berdiri menunggu separuh hatinya yang lain pulang. Entah kapan. Kamu membawa semua agar tak ada lagi yang tersisa untukku. Percuma. Karena semua yang terdalam sudah terukir abadi disini, di hati. Namun kamu tetap pada pendirianmu yang keras. Meninggalkanku dan tak mau lagi bicara padaku. Entah untuk apa. Atau mungkin kamu hanya takut jika aku diam-diam masuk ke dalam jiwamu lagi? Apa mungkin kamu sama tak berdayanya dengan aku? Tapi yang jelas, kini kamu telah pergi. Pergi untuk alasan yang sampai saat ini tidak aku ketahui. Hebat, sekarang kamu tidak hanya sekadar meninggalkanku dalam kesendirian, tetapi juga dalam kebingungan.


Sejak saat itu, rasanya aku ingin sekali berhenti. Berhenti mencintai bayangmu yang selama ini memang tidak benar-benar ku miliki. Ingin rasanya aku melarikan diri dari petualangan panjang yang tidak pernah ku tahu dimana ujungnya. Mungkin karena sudah terlalu lelah. Atau mungkin aku yang terlalu lemah? Menghitung satu-satu jejak kaki kecilku yang terpatri diatas jalan. Membekas begitu dalam. Jalan yang amat panjang, amat berliku. Ingin rasanya aku berbelok. Entah kemana. Yang penting tidak lagi berjalan lurus menapaki kisah yang terlalu rumit untukku. Tapi... mana mungkin aku bisa berbelok di saat kamu lah satu-satunya tempat yang ingin aku tuju? Namun kini aku seorang diri. Tidak ada orang lain dan tidak ada kamu. Aku berjalan sendiri. Melangkah sepi, mengikuti kata hati tiap kali aku tersesat. Ya, mungkin kini hanya hati satu-satunya yang bisa aku andalkan.

Jadi? Sudah selama ini kah aku menanti?
Sudah berapa jauh kamu melangkah pergi?
Apakah aku harus tetap tegak berdiri menanti sesuatu yang tidak pernah pasti?

No, I Wouldn't..