Wednesday 17 October 2012

Cinta Tak Mungkin Berhenti

Cinta tak mungkin berhenti. Secepat saat aku jatuh hati. Jatuhkan hatiku kepadamu. Sehingga hidupku pun berarti. Cinta tak mudah berganti. Tak mudah berganti jadi benci. Walau kini aku harus pergi. Tuk sembuhkan hati. - Tangga, Cinta Tak Mungkin Berhenti.

Teruntukmu

Teruntukmu,
Yang selalu tahu bagaimana cara membuatku tersenyum

Hai, apa kabar?
Aku merindukanmu
Entah sudah ke berapa kalinya kalimat itu aku ulangi
Aku merindukan caramu
Aku merindukan tertawa bersamamu
Aku merindukan menghabiskan malam bersamamu
Aku merindukan kata-katamu
Sungguh
Aku merindukan segala tentangmu
Kapan kita bisa bertemu?

Entah

Hari ini aku berdiri di balkon itu. Menatap jauh, entah kemana. Melihat sekitar, lorong yang sepi, terkadang ada beberapa orang yang berlalu lalang. Memandangi langit biru yang tertutup lapisan putih. Tapi entah apa yang aku cari. Mungkin tidak ada. 

Suatu saat nanti aku pasti merindukan saat itu. Sama seperti ketika aku merindukan saat-saat berdiri di balkon kelas menikmati turunnya air-air dari langit sewaktu SMA dulu. Bedanya, kini tak ada lagi sosoknya yang dulu selalu menjadi objek utamaku. Mungkin ia sekarang tidak lebih dari sekedar selingan dalam lamunanku. Mampir sebentar, lalu pergi lagi. Aku tidak tau apa maksudnya. Tapi yang jelas, perasaan itu tidak pernah hanya sekadar menjadi selingan. Karena perasaan itu selalu ada, tak pernah berubah, bahkan tersimpan rapi disini. Di hati.